Memilih susu formula yang tepat untuk bayi alergi BARU!!!
Berikut ini daftar Pertanyaan Orang Tua yang baru memiliki bayi :
Apakah bayi saya akan alergi jika saya pakai susu formula? Bagaimana mengetahui bahwa bayi saya ada bakat/riwayat Alergi?
Apa saja Gejala/Tanda Alergi pada bayi?
Alergi itu sakit/penyakit bukan ya apa perlu obat alergi?
Apa sih bedanya susu formula biasa dengan susu formula untuk bayi Alergi?
Apa Rekomendasi dokter agar Orangtua dapat memilih susu formula yang tepat ?
Mari kita pecahkan satu persatu
KARTU DETEKSI ALERGI
Jauh Sebelum memilih susu formula yang tepat untuk bayi alergi protein susu sapi, terlebih dahulu kita harus menjawab pertanyaan di atas.
Jawaban untuk mengetahui bahwa bayi kita punya riwayat alergi atau tidak adalah dengan melihat tabel berikut ini....
MODEL 1
MODEL 2
Disini penulis sengaja memberikan 2 contoh Kartu Riwayat Alergi yang dikeluarkan oleh sumber yang berbeda agar tidak tampak merujuk pada Merk/Brand tertentu.
Intinya hendak menyimpulkan bahwa betapa besarnya resiko Alergi pada Bayi, sehingga sangat penting sekali dalam Memilih susu formula yang tepat untuk bayi yang alergi dengan aman sesuai dengan saran/rekomendasi dokter anak, (jika Kondisi terpaksa sekali/dalam keadaan yang tidak memungkinkan memberikan ASI).
Perlu diingat bahwa Asupan Nutrisi Bayi HANYA DARI SUSU , sehingga jika bayi tidak mendapatkan ASI maka rekomendasi susu formula sebagai alternatif solusi Nutrisi menjadi hal yang penting.
Memang Wajib kita Syukuri bahwa hanya ASI lah jawaban paling tepat untuk pertanyaan di atas, tak ada lagi. Karena ASI adalah Anugerah dan Nikmat tak terhingga sebagai Makanan yang paling Tepat dan Cocok untuk Bayi, setidaknya maksimal sampai 2 tahun, dan dengan catatan diet sang Ibu cukup Baik sehingga dapat menjaga Kualitas ASI yang dimilikinya.
Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan sang Ibu tidak dapat memberikan ASInya dengan baik atau keadaan dimana si Bayi tidak dapat terpenuhi kebutuhan Makannya dari ASI si Ibu,
biasanya KENDALA tersebut adalah :
1. Volume ASI ibu sedikit atau bahkan cenderung tidak keluar , biasanya diakibatkan oleh stres karena baru memiliki anak, atau stres karena memang tidak ingin menyusui bayi karena sebab tertentu misalnya "baby blues Syndrome" dimana sang ibu seperti stress/marah/kesal jika melihat/menggendong apalagi menyusui bayinya, intinya adalah terganggunya kerja hormon2 (seperti Progesteron dan Estrogen ) dan Hypothalamus yg berperan dalam pembentukan asi yang sangat erat kaitannya dengan Tekanan/Stress/ketenangan sang ibu.
2. Asupan/Diet ibu kurang dari segi kualitas /kuantitas sehingga kualitas ASInya kurang baik. Ilustrasinya begini, jika ada dua orang Ibu yang sama2 menyusui, ibu yang satu dietnya adalah makanan sehat berimbang baik itu Karbohidrat, Protein, Lemak, Buah, Susu asupannya cukup sesuai diet ibu menyusui, maka Kualitas ASInya akan lebih baik dibanding seorang Ibu menyusui yang dietnya Makan Bakso, Mie Instant, Makan2an junkfood dengan alasan Mual jika tidak makan yang seperti itu.
Dalam kehidupan ini, tidak semua akan berjalan normal dan mulus2 saja, begitupun dalam hal Menyusui, dimana hal ini adalah sangat Vital dan Krusial bagi Bayi. Asi melebihi kata-kata cinta/puisi dari ibu ke anaknya sangat romantis.
Bayangkan, di Usia Bayi 1,5 Tahun tapi Volume Otaknya sudah 75% Volume Otak Manusia Dewasa, Apa Artinya ini :
Artinya diperlukan Perhatian khusus terhadap Nutrisi dan Stimulasi bagi si Bayi agar Tumbuh kembang Otaknya Optimal. dan hal ini sangat Krusial karena Periode ini berlangsung singkat dan hanya terjadi sekali seumur hidup (tidak bisa diulang), sehingga jangan sampai terlewatkan untuk memberikan Perhatian Khusus tersebut demi Menyiapkan Masa Depan generasi kita di masa depan.
Proses Penting pada Periode ini adalah SINAPTOGENESIS yaitu proses penyambungan/koneksi antara sel syaraf yang satu dengan yang lain (berkomunikasi). Komunikasi yang efektif antar sel saraf otak adalah saat otak dapat mengolah rangsangan yang diterima dan menyimpannya sebagai informasi. Semakin banyak komunikasi efektif yang terjadi, semakin baik perkembangan pembelajaran (learning) dan daya ingat (memori) si kecil.
Secara ilmiah saya sudah meyakinkan Anda bahwa Nutrisi dan Stimulasi sangat krusial bagi bayi kita, Diharapkan agar Ibu/Para Orang tua sangat Konsentrasi dan Fokus dengan 2 Hal tsb setidaknya di 2 tahun pertama kehidupan Bayi.
Baik, sekarang kembali lagi ke Solusi memilih susu formula yang tepat untuk bayi yang beresiko alergi (berdasarkan kartu alergi di atas) dengan aman sesuai rekomendasi dokter anak
Bunda sebaiknya memilih susu formula yang mengandung Protein Terhidrolisa Parsial atau Bahasa Pasarnya adalah SUSU dengan Merk Dagang yg mencantumkan kata HA.
Penjelasan singkat mengapa terjadi Alergi
Sebelumnya pemahaman mengenai Alergi perlu di perjelas lagi,
Tanda2 Bayi Alergi :
1. Ruam/rash kemerahan pada kulit
2. Nafas bayi seperti mengorok, karena ada lendir di sal pernafasannya.
3. Gangguan pencernaan, seperti Kolik (BAB keras),atau Konsistensi Feses terlalu cair
untuk informasi lebih detail dapat ditanyakan ke dokter anak Bunda
Jika Terlanjur sudah muncul Alergi?
Berdasarkan tabel visualisasi molekul protein di atas, terlihat bahwa formula Terhidrolisa extensive dan formula Asam Amino base, memiliki Derajat Alergenitas yang paling rendah, sehingga biasanya Dokter Anak akan merekomendasikan susu tersebut, tergantung tingkat Alergi dan Usia bayi.
Curhat sedikit, Sampai saat ini bayi saya (4 bulan) Alhamdulillah masih peminum ASI, semoga bisa eksklusif minimal sampai 6 bulan bahkan 2 tahun (Jika tdk ada halangan), sehingga tidak perlu takut resiko alergi karena tambahan sufor, Hidup ASI!!! :).
Salam Semangat untuk semua Bunda yang menyusui bayinya
jaga pola makan dan manajemen stress agar ASI tetap banyak dan berkualitas.....
Dengan dunia Online saat ini dimana kita dengan mudah akses 4shared, FB, Facebook, Twitter atau download lagu bisa dilakukan di dalam kamar, dari rumah bahkan di dapur, alangkah baiknya kalau mulai sekarang download atau browsing artikel/informasi bermanfaat.
Memilih susu formula yang tepat.....................................
Bayi yang menyusu ASI langsung dari payudara ibu, memilik kesehatan /sistem imun yang lebih kuat tidak gampang sakit dibanding yang tidak menyusu ASI |
Berikut ini daftar Pertanyaan Orang Tua yang baru memiliki bayi :
Apakah bayi saya akan alergi jika saya pakai susu formula? Bagaimana mengetahui bahwa bayi saya ada bakat/riwayat Alergi?
Apa saja Gejala/Tanda Alergi pada bayi?
Alergi itu sakit/penyakit bukan ya apa perlu obat alergi?
Apa sih bedanya susu formula biasa dengan susu formula untuk bayi Alergi?
Apa Rekomendasi dokter agar Orangtua dapat memilih susu formula yang tepat ?
Mari kita pecahkan satu persatu
KARTU DETEKSI ALERGI
Jauh Sebelum memilih susu formula yang tepat untuk bayi alergi protein susu sapi, terlebih dahulu kita harus menjawab pertanyaan di atas.
Jawaban untuk mengetahui bahwa bayi kita punya riwayat alergi atau tidak adalah dengan melihat tabel berikut ini....
MODEL 1
Tampak bahwa dari kedua orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi sekalipun, ada 10-20% anak akan terlahir memiliki resiko alergi |
MODEL 2
Dari Kedua Orangtua yang tidak memiliki riwayat Alergi sekalipun , anak yang lahir dari mereka tetap memiliki 5-15% kemungkinan akan Alergi |
Disini penulis sengaja memberikan 2 contoh Kartu Riwayat Alergi yang dikeluarkan oleh sumber yang berbeda agar tidak tampak merujuk pada Merk/Brand tertentu.
Intinya hendak menyimpulkan bahwa betapa besarnya resiko Alergi pada Bayi, sehingga sangat penting sekali dalam Memilih susu formula yang tepat untuk bayi yang alergi dengan aman sesuai dengan saran/rekomendasi dokter anak, (jika Kondisi terpaksa sekali/dalam keadaan yang tidak memungkinkan memberikan ASI).
Perlu diingat bahwa Asupan Nutrisi Bayi HANYA DARI SUSU , sehingga jika bayi tidak mendapatkan ASI maka rekomendasi susu formula sebagai alternatif solusi Nutrisi menjadi hal yang penting.
Memang Wajib kita Syukuri bahwa hanya ASI lah jawaban paling tepat untuk pertanyaan di atas, tak ada lagi. Karena ASI adalah Anugerah dan Nikmat tak terhingga sebagai Makanan yang paling Tepat dan Cocok untuk Bayi, setidaknya maksimal sampai 2 tahun, dan dengan catatan diet sang Ibu cukup Baik sehingga dapat menjaga Kualitas ASI yang dimilikinya.
Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan sang Ibu tidak dapat memberikan ASInya dengan baik atau keadaan dimana si Bayi tidak dapat terpenuhi kebutuhan Makannya dari ASI si Ibu,
biasanya KENDALA tersebut adalah :
1. Volume ASI ibu sedikit atau bahkan cenderung tidak keluar , biasanya diakibatkan oleh stres karena baru memiliki anak, atau stres karena memang tidak ingin menyusui bayi karena sebab tertentu misalnya "baby blues Syndrome" dimana sang ibu seperti stress/marah/kesal jika melihat/menggendong apalagi menyusui bayinya, intinya adalah terganggunya kerja hormon2 (seperti Progesteron dan Estrogen ) dan Hypothalamus yg berperan dalam pembentukan asi yang sangat erat kaitannya dengan Tekanan/Stress/ketenangan sang ibu.
2. Asupan/Diet ibu kurang dari segi kualitas /kuantitas sehingga kualitas ASInya kurang baik. Ilustrasinya begini, jika ada dua orang Ibu yang sama2 menyusui, ibu yang satu dietnya adalah makanan sehat berimbang baik itu Karbohidrat, Protein, Lemak, Buah, Susu asupannya cukup sesuai diet ibu menyusui, maka Kualitas ASInya akan lebih baik dibanding seorang Ibu menyusui yang dietnya Makan Bakso, Mie Instant, Makan2an junkfood dengan alasan Mual jika tidak makan yang seperti itu.
Dalam kehidupan ini, tidak semua akan berjalan normal dan mulus2 saja, begitupun dalam hal Menyusui, dimana hal ini adalah sangat Vital dan Krusial bagi Bayi. Asi melebihi kata-kata cinta/puisi dari ibu ke anaknya sangat romantis.
KRUSIAL!!! mulai 7 bulan Kandungan sampai Bayi Usia 1,5 Tahun, Terjadi Pertumbuhan Sel Otak yang sangat Pesat mencapai 75% dari berat Otak dewasa AMAZING!!!,this is what we called "Golden Periods" |
Artinya diperlukan Perhatian khusus terhadap Nutrisi dan Stimulasi bagi si Bayi agar Tumbuh kembang Otaknya Optimal. dan hal ini sangat Krusial karena Periode ini berlangsung singkat dan hanya terjadi sekali seumur hidup (tidak bisa diulang), sehingga jangan sampai terlewatkan untuk memberikan Perhatian Khusus tersebut demi Menyiapkan Masa Depan generasi kita di masa depan.
Sinaptogenesis, Proses Penyambungan/terhubungnya satu sel syaraf dengan sel syaraf yang lain untuk saling berkomunikasi |
Proses Penting pada Periode ini adalah SINAPTOGENESIS yaitu proses penyambungan/koneksi antara sel syaraf yang satu dengan yang lain (berkomunikasi). Komunikasi yang efektif antar sel saraf otak adalah saat otak dapat mengolah rangsangan yang diterima dan menyimpannya sebagai informasi. Semakin banyak komunikasi efektif yang terjadi, semakin baik perkembangan pembelajaran (learning) dan daya ingat (memori) si kecil.
ZOOM in , Proses Synaptogenesis |
Secara ilmiah saya sudah meyakinkan Anda bahwa Nutrisi dan Stimulasi sangat krusial bagi bayi kita, Diharapkan agar Ibu/Para Orang tua sangat Konsentrasi dan Fokus dengan 2 Hal tsb setidaknya di 2 tahun pertama kehidupan Bayi.
Baik, sekarang kembali lagi ke Solusi memilih susu formula yang tepat untuk bayi yang beresiko alergi (berdasarkan kartu alergi di atas) dengan aman sesuai rekomendasi dokter anak
Bunda sebaiknya memilih susu formula yang mengandung Protein Terhidrolisa Parsial atau Bahasa Pasarnya adalah SUSU dengan Merk Dagang yg mencantumkan kata HA.
Penjelasan singkat mengapa terjadi Alergi
Protein memiliki Berat Molekul yang paling besar dibanding Makronutrien yang lainnya, dan hal ini mirip dengan Virus/Bakteri (karena mereka tersusun atas protein), dan pada bayi yg sensitifitasnya tinggi, sel imun bayi menjadi hyper reaktif sehingga "menyangka" protein susu sebagai Virus/Bakteri patogen yang akan berdampak buruk bagi tubuh bayi, sehingga diserang oleh sel imun bayi dengan cara melepaskan Histamin. dan Histamin inilah yg menimbulkan reaksi tanda2 alergi.
Mengapa Susu Formula HA tepat untuk bayi yang beresiko alergi??
Apa Bedanya susu HA dengan susu biasa ?
Pada susu formula HA, Protein susunya sudah di pecah sebagian (Hidrolisis Parsial) sehingga dengan begitu berat Molekul Protein tidak terlalu besar dan diharapkan Sel Imun Tubuh bayi tidak salah menerjemahkan protein tersebut sebagai ancaman virus/bakteri.
Tanda2 Bayi Alergi :
1. Ruam/rash kemerahan pada kulit
2. Nafas bayi seperti mengorok, karena ada lendir di sal pernafasannya.
3. Gangguan pencernaan, seperti Kolik (BAB keras),atau Konsistensi Feses terlalu cair
untuk informasi lebih detail dapat ditanyakan ke dokter anak Bunda
Tanda2 Alergi/ Manifestasi Jika terjadi Alergi |
Jika Terlanjur sudah muncul Alergi?
Berdasarkan tabel visualisasi molekul protein di atas, terlihat bahwa formula Terhidrolisa extensive dan formula Asam Amino base, memiliki Derajat Alergenitas yang paling rendah, sehingga biasanya Dokter Anak akan merekomendasikan susu tersebut, tergantung tingkat Alergi dan Usia bayi.
Curhat sedikit, Sampai saat ini bayi saya (4 bulan) Alhamdulillah masih peminum ASI, semoga bisa eksklusif minimal sampai 6 bulan bahkan 2 tahun (Jika tdk ada halangan), sehingga tidak perlu takut resiko alergi karena tambahan sufor, Hidup ASI!!! :).
Salam Semangat untuk semua Bunda yang menyusui bayinya
jaga pola makan dan manajemen stress agar ASI tetap banyak dan berkualitas.....
Dengan dunia Online saat ini dimana kita dengan mudah akses 4shared, FB, Facebook, Twitter atau download lagu bisa dilakukan di dalam kamar, dari rumah bahkan di dapur, alangkah baiknya kalau mulai sekarang download atau browsing artikel/informasi bermanfaat.
Jika Anda Menyukai Artikel Ini, Boleh Anda Bookmark (klik bintang di bagian kanan atas ) Subscribe, atau Follow di G+, atau Link Saya yg lain
Blog Ini Akan terus di update, sebagai wadah mitra Anda untuk Sharing, Edukasi atau Bisnis.
bacaan lain :
http://idai.or.id/professional-resources/rekomendasi/diagnosis-dan-tata-laksana-alergi-susu-sapi-2.html
http://idai.or.id/professional-resources/rekomendasi/diagnosis-dan-tata-laksana-alergi-susu-sapi-2.html
No comments:
Post a Comment