Powered By Blogger

Tuesday, 30 December 2014

Air Asia Ditemukan!!!! UPDATE 30-12-14

Berita Lengkap Air AsiaYang Telah Ditemukan......

 

Selasa, 30/12/2014 19:03 WIB 
http://news.detik.com/read/2014/12/30/190345/2790485/10/basarnas-mungkinkan-pencarian-badan-airasia-qz8501-malam-ini-jika-gelombang-turun?9911012

Basarnas Mungkinkan Pencarian Badan AirAsia QZ8501 Malam Ini Jika Gelombang Turun

Prins David Saut - detikNews
JAKARTA- Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) memberikan sinyal kemungkinan operasi pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 yang kemungkinan tenggelam di dasar perairan Laut Jawa dekat Selat Karimata diteruskan malam ini. Operasi tersebut dilakukan jika tinggi gelombang laut malam ini turun.

"Kalau nanti malam tinggi gelombang mereda, malam pun kalau mungkin evakuasi, saya perintahkan evakuasi," ujar Kepala Basarnas FHB Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2014) malam.

Soelistyo mengatakan tinggi gelombang malam ini mencapai 3 meter sehingga mengganggu operasi pencarian dan evakuasi yang sudah berlangsung sejak siang tadi. Dia juga memberi catatan, operasi evakuasi itu dapat dilakukan dengan fasilitas lampu-lampu dan sistem di kapal yang memadai.

Soelistyo juga mengatakan kapal dari BPPT Baruna Jaya dan Asosiasi Survei Indonesia malam ini diberangkatkan dengan tujuan mencari sebagian besar badan pesawat di dasar laut.

"Diharapkan besok siang pukul 10.00 WIB mereka sudah sampai di lokasi dan akan melakukan evakuasi. Jadi sebagian unsur melakukan evakusi, sebagian unsur melakukan pencarian titik sebagian besar pesawat di dasar," jelasnya.
Selasa, 30/12/2014 18:59 WIB

 

Alat Sonar KRI Bung Tomo Belum Temukan Badan AirAsia di Perairan Pangkalan Bun

Ahmad Toriq - detikNews
Jakarta - KRI Bung Tomo sudah melakukan penyisiran di lokasi perairan Pangkalan Bun, Kalimantan. Evakuasi tiga jenazah sudah dilakukan. Sejumlah benda juga diangkut. Namun pelacak sonar KRI Bung Tomo belum menemukan badan pesawat.

"Sonar KRI Bung Tomo belum menemukan badan pesawat," terang Kadispen TNI AL Laksma Mahanan Simorangkir, Selasa (30/12/2014).

Dia menjelaskan, di titik temuan serpihan itu KRI Bung Tomo bergerak melakukan penyisiran.

"Ada KRI Banda Aceh, KRI Pattimura, KRI Pulau Rengat, dan seluruh armada TNI AL merapat ke lokasi," tegas dia.



Selasa, 30/12/2014 15:47 WIB

AirAsia Ditemukan

AirAsia QZ8501 Diduga Pecah Saat Menyentuh Air

Ahmad Toriq - detikNews

Jakarta - Pencarian AirAsia QZ8501 mulai menemukan titik terang. Sejumlah serpihan, jenazah, bahkan bayangan pesawat ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mencoba menganalisis kondisi penemuan serpihan dan jenazah. Dari informasi yang diterimanya, diduga pesawat itu terjatuh dan pecah saat menyentuh air.


"Mungkin pesawat itu impact, pecah waktu menyentuh air," kata Alvin saat dihubungi, Selasa (30/12/2014).

Analisis Alvin baru bersifat dugaan. Namun dia mengatakan kecil kemungkinan pesawat itu meledak di udara.

"Kalau meledak di udara pasti serpihannya menyebar," ujarnya.

Tim gabungan pencari AirAsia menemukan serpihan pesawat dan 6 jenazah di perairan Pangkalan Bun. 3 Dari 6 jenazah itu dievakuasi menggunakan KRI Bung Tomo. Selain temuan itu, pesawat Hercules TNI AU menemukan objek yang menggambarkan bayangan pesawat di dalam laut.


Selasa, 30/12/2014 15:46 WIB 
http://news.detik.com/read/2014/12/30/154614/2790209/10/kicauan-duka-bos-airasia-tony-fernandes-untuk-para-penumpang-qz8501?nd772205mr

AirAsia Ditemukan

Kicauan Duka Bos AirAsia Tony Fernandes Untuk Para Penumpang QZ8501

Rachmadin Ismail - detikNews
Serpihan Pesawat Air Asia QZ8501
 
Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah memastikan temuan serpihan dan mayat 95 persen dari AirAsia QZ8501. CEO AirAsia Tony Fernandes pun berduka.

"My heart is filled with sadness for all the families involved in QZ 8501. On behalf of AirAsia my condolences to all. Words cannot express how sorry I am," tulisnya 32 menit lalu, lewat twitter, Selasa (30/12/2014).

Saat ini, Tony sedang menuju Surabaya. Dia akan melakukan segalanya demi para penumpang.

"I am rushing to Surabaya. Whatever we can do at Airasia we will be doing," tambahnya.




 

Jasad Penumpang AirAsia di KRI Bung Tomo 2 Wanita dan 1 Pria


on

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3 jasad telah dievakuasi tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Kalimantan dekat Selat Karimata. Saat ini, jenazah telah berada di KRI Bung Tomo.

"Hari ini kita mengevakuasi 3 jenazah dan sudah firm saat ini posisinya ada di KRI Bung Tomo," ungkap Kepala Basarnas Marsdya TNI Bambang Sulistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12/2014).

"Dari 3 (jenazah) itu terdiri dari 2 wanita dan 1 laki-laki," imbuh Bambang.

Menurut dia, jenazah penumpang AirAsia QZ8501 itu dievakuasi pada pukul 16.50 WIB. "Dievakuasi pada pukul 16.50 di daerah evakuasi. Saat ini kita ada kekuatan KRI maupun Basarnas dan helikopter Basarnas dan TNI AL di Pangkalan Bun," kata Bambang.

AirAsia QZ8501 hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT dengan membawa 155 orang penumpang yang 6 orang di antaranya anak-anak dan seorang bayi.

Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.12 WIB menuju Singapura. (Mut)





Kata-kata Terakhir dari Mereka yang Berada di AirAsia QZ8501


on

Ilustrasi Pesawat AirAsia hilang

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia QZ8501 hilang kontak secara misterius dalam perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Singapura pada 28 Desember 2014.

Sebelum menghilang, sejumlah penumpang dan awak pesawat sempat memberikan kata-kata terakhir, baik di media sosial maupun menyampaikan secara langsung pada orang terdekat.
Bahkan ada juga di antara mereka yang sempat mengabadikan momen sebelum pesawat tinggal landas dan menghilang. Seperti yang tergambar dalam potret akun BBM Gusti Made Bobi Sidharta.
Pria yang karib disapa Bobi itu mengajak serta istri dan 2 anaknya untuk berlibur ke Singapura. Kini keluarga hanya bisa pasrah menanti kabar pencarian AirAsia QZ8501.
Berikut kata-kata terakhir dari mereka yang berada di AirAsia QZ8501 yang dirangkum Liputan6.com, Senin (29/12/2014):


Penumpang AirAsia yang hilang
Berangkat
Gusti Made Bobi Sidharta beserta istrinya, Dona Indah Nurwatie (39) dan 2 anaknya yakni Gusti Ayu Putriyana Permata (16) Gusti Ayu Made Keisha Putri (9) menumpang AirAsia QZ8501 untuk berlibur di Singapura. Keempatnya berangkat dari Malang, Jawa Timur sejak Minggu 28 Desember 2014 dini hari.
Sebelum menaiki pesawat nahas tersebut, pria yang karib disapa Bobi itu sempat berpose di depan burung besi AirAsia. Foto itu kemudian diunggah lewat akun Blackberry Messenger-nya (BBM) sembari menuliskan status, 'Berangkat'.
"Sempat ganti DP BBM dan menulis status 'Berangkat'. Pak Bobi berpose di depan pesawat, sepertinya beberapa saat sebelum naik pesawat," kata tetangga Bobi, M Ridwan, di Malang, Jawa Timur.
Bobi juga sempat mengirimkan pesan singkat terakhirnya pada keluarga di Bali. Dalam pesannya, Bobi mengucapkan selamat Hari Raya Galungan. Pesan itu dikirimkan pada 17 Desember 2014.

Rencana Liburan Sang Pramugari
Seperti penumpangnya Bobi, Khairunnisa, dara cantik yang menjadi pramugari dalam pesawat AirAsia QZ8501 juga sempat mengganti gambar pada akun BBM-nya. Dalam foto itu, gadis asal Palembang, Sumatera Selatan tersebut memperlihatkan potret yang mengarah ke sayap pesawat. Posisi pesawat dalam foto itu tampak berada di atas hamparan laut biru yang luas.
"Biasanya Nisa pasang foto sama pacarnya. Tidak pernah ganti foto pesawat maupun sayap pesawat seperti itu," kata seorang teman Khairunnisa, Widya.

Widya dan gadis yang karib disapa Nisa itu adalah teman sekolah semasa duduk di bangku SMPN 9 Palembang. Sebelum kehilangan kontak, Widya sempat mengobrol dengan Nisa melalui pesan singkat BBM pada Sabtu malam 27 Desember 2014, sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Nisa berjanji akan liburan ke Palembang tanggal 6 Januari 2015. Itu kata-kata terakhir dari Nisa yang diterima Widya.
"Namun dari kemarin hingga sekarang, pesan yang saya kirim silang semua" tutur Widya.

Terbang Jauh
Indra Iskandar tak pernah tahu apa maksud sang pramugara AirAsia QZ8501 Wismoyo Ari Prambudi saat mengungkapkan keinginannya untuk pergi jauh sebelum pesawat itu menghilang.
"Gue pengin banget keluar. Pokoknya pengin terbang jauh-jauh," kata Indra menirukan perkataan Wismoyo.
Indra mengaku terakhir kali bertemu Wismoyo di sebuah mal BSD, Tangerang pada awal Desember ini. Saat itu, ia, Wismoyo, dan teman-temannya berkumpul sambil bercanda gurau. Namun kata dia, secara tak terduga, Wismoyo mengungkapkan keinginannya untuk terbang jauh. Indra mengaku tak tahu pasti apa yang dimaksud Wismoyo sebenarnya. Dia mengira pramugara itu mungkin mau pergi wisata ke luar negeri.

Goodbye Forever
Purnomo tak pernah menyangka jika pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 bakal menghilang. Raut muka sedihnya terpancar pada wajahnya saat berada di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Ia tak jadi naik pesawat untuk berlibur ke Singapura tersebut karena ada urusan. Tapi temannya menjadi salah satu penumpang kapal terbang jenis Airbus A320-200 yang kini masih dalam pencarian.

Kepada awak media, Purnomo mengungkapkan kata-kata terakhir yang terucap temannya sebelum pesawat QZ8501 yang ditumpangi terbang. "Dia telepon saya dan berkata, 'Sampai berjumpa pada Tahun Baru dan Goodbye Forever (selamat tinggal untuk selamanya)'," ujar Purnomo. Dia tak menyebutkan nama si teman yang ada di AirAsia QZ8501.

Pria berkacamata itu mengaku tak mengerti apa maksud dari ucapan selamat tinggal selamanya tersebut. Beberapa saat kemudian, pesawat QZ8501 dikabarkan hilang kontak. "Dia sama keluarganya di pesawat itu," kata Purnomo, sambil menangis terisak. Namun ia tak menyebutkan siapa nama penumpang tersebut. (Ndy/Riz)
 






Analisis Pakar Asing Soal Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501


on

Liputan6.com, Jakarta - Minggu pagi, 28 Desember 2014, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 terbang dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya menuju Bandara Internasional Changi, Singapura, pada pukul 05.36 WIB.

Baru 41 menit mengudara, Airbus A320-200 yang membawa 162 orang hilang kontak. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo, pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak tersebut diperkirakan berada di dasar laut. Namun belum diketahui pasti mengapa pesawat itu bisa berada di laut. "Dugaan sementara pesawat ada di dasar laut," ujar Bambang dalam keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/12/2014).

Jika memang terjadi sesuatu hingga membuat pesawat hilang kontak, pertanyaan mengemuka: mengapa tak ada pemberitahuan kondisi darurat 'mayday' dari kapten pilot Iriyanto. Juga tak ada sinyal ELT (emergency locator transmitter) otomatis dari sistem pesawat.

Menurut ahli keamanan penerbangan Australia, Des Ross, alasan kenapa pilot AirAsia QZ8501 tak meneriakkan tanda darurat 'Mayday' karena kemungkinan saat itu si juru terbang sedang sibuk mengendalikan pesawat dan mengurus atau memastikan keselamatan penumpang.

"Kemungkinan, prioritas adalah agar pesawat tetap bisa terbang dan menjamin keselamatan penumpang," ujar Des Ross, seperti dimuat News.com.au. "Langkah utama yang dilakukan adalah menemukan solusi atas masalah yang sedang terjadi," imbuh dia.

Faktor cuaca diduga menjadi salah satu penyebab hilangnya AirAsia. Berdasarkan analisis peneliti sains atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Erma Yulihastin, dengan menggunakan fasilitas sistem informasi peringatan dini SADEWA, saat itu di area QZ8501 terbang, angin sedang bertiup kencang. Data satelit MTSAT juga menunjukkan sedang adanya pertumbuhan awan kumulonimbus (cumulonimbus) yang menjulang tinggi di area pesawat melintas.

Sesaat sebelum hilang kontak, pilot sempat meminta izin kepada petugas ATC atau pengendali lalu lintas udara untuk berbelok ke kiri dan naik hingga ketinggian 38.000 kaki. Diduga permintaan si pilot itu untuk menghindari awan kumulonimbus yang dikenal tebal dan pekat. Petugas ATC mengizinkan pilot belok kiri, namun tidak membolehkan pesawat itu naik ketinggian lantaran ada pesawat lain.

Des Ross mengaku heran kenapa tak ada sinyal ELT jika memang pesawat dalam kondisi darurat. Menurut dia, kemungkinan sistem pesawat saat itu tak berfungsi hingga menyebabkan ELT tak memancar. "ELT dikenal sebagai alat cukup handal dalam situasi darurat," tandas Des Ross.

Sementara itu, menurut pakar penerbangan internasional, Geoffrey Thomas, saat itu pilot yang saat itu diduga tengah menghadapi cuaca buruk memperlambat kecepatan pesawat dalam upaya untuk menghindari awan. Karena kecepatan melambat, kapal terbang mengalami aerodynamic stall yang membuatnya jatuh ke bawah.

"Kecepatan pesawat diperkirakan melambat hingga membuatnya terkena aerodynamic stall, seperti yang terjadi pada pesawat Air France AF447 pada 2009," ujar Thomas, seperti dimuat The Guardian.
Hingga kini, pencarian AirAsia QZ8501 terus dilakukan di perairan antara Tanjung Pandan, Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan pada sisi kawasan Pontianak. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, pencarian AirAsia QZ8501 dengan menggunakan kapal laut akan terus dilakukan tanpa mengenal waktu.

"Pencarian dengan kapal laut dilakukan 24 jam nonstop. Untuk pencarian yang menggunakan pesawat udara, pencarian akan ditarik bila keadaan sudah gelap," tegas Jonan.

Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan akan memperluas sektor pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Proses pencarian selama 2 hari terakhir ini sudah dilakukan di 7 sektor di kawasan Pulau Belitung sampai perairan Selat Karimata. Pada Selasa 30 Desember, Basarnas bakal menambah 4 sektor pencarian. (Riz/Ali)

No comments: